Tumbuhan merambat, daun besar dan lebar, tulang daun menjari, buah besar kekuningan saat sudah matang, saat muda berwarna hijau. Itulah deskripsi singkat tentang tanaman labu kuning. Buahnya banyak digunakan sebagai sayur atau dimakan langsung. Labu kuning juga mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit. Bagian yang digunakan adalah buahnya.
Labu kuning mengandung senyawa kimia seperti Beta karoten, vitamin A, vitamin C, zinc, selenium dan tanaman ini berkhasiat sebagai anti oksidan yang baik.
Dengan mengkonsumsi buah labu secara teratur akan memperbaiki fungsi dan kerja pankreas akan baik dan insulin dapat melaksanakan tugasnya denganbaik. Selain itu buah tersebut tidak menaikan zat gula darah dalam tubuh sehingga sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes.
Labu kuning memiliki manfaat untuk memproteksi sistem pencernaan agar tetap bisa bekerja dengan baik oleh karena kandungan serat yang tinggi. Serat yang cukup menjauhkan kita dari sembelit, wasir, kanker kolon dan masalah pencernaan lainnya. Serat juga sangat direkomendasikan dalam diet sehat, diet untuk mengontrol kolesterol, diet penurunan berat badan dan diet untuk diabetes.
Labu sangat baik untuk kesehatan ginjal dan mampu mencegah penuaan dini karena mengandung antioksidan. untuk mengobati bisul dan sebagai pencahar urin yang telah dikenal sejak lama.
Labu Kaya akan vitamin A, C dan E dan mineral, yang berfungsi untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan anti radikal bebas.
Labu kuning mengandung beta karoten yang dapat mencegah penyakit paru-paru serta kanker usus besar. Beta karoten juga baik untuk kesehatan jantung Anda.
Secara alami labu kuning mengandung omega 3 asam lemak yang sangat baik untuk kesehatan otak.
Biji buah labu mengandung alkaloid berguna sebagai anti kanker, yang sangat baik untuk mencegah serangan sel kanker.
Biji dan kulit labu mangandung magnesium, kalium dan seng yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan, yaitu baik untuk kekebalan, kekuatan dan kepadatan tulang. Labu juga sangat bagus untuk membantu melawan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
0 komentar
Post a Comment