Daun Saga Telik
Nama latin : Abrus precatorius
Nama Lain : Thaga, seugew, kundi, kanderi, walipopo
Deskripsi : Tanaman terna membelit,
merambat, panjang 2,5 m. Daun majemuk, berselang-seling. Jumlah anak
daun 8—18 pasang dengan bentuk bulat telur, warna hijau, ujung
meruneing, dan pangkal bulat. Tepi daun rata, panjang 6—25 mm, lebar 3—8
mm. Hati-hati dengan bijinya karena tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman beracun.
Khasiat : Obat sariawan, obat batuk dan radang tenggorokan
Kandungan : Alkaloid, seperti abralin,
abrasin, abrin, precasine precatorine Selain itu juga mengandung asam
gallic, glycyrrhizin, metil salisilat, dan trigonelin
Cara : Untuk obat sariawan, 15 gram daun
segar dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1/2 gelas air matang
kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum.
Tanaman Saga Telik (Abrus Precatorius L) |
Deskripsi Tanaman Saga Telik
Tanaman saga telik adalah tanaman perdu yang sering kita jumpai di sekitar kita. Nama latin tanaman saga telik adalah Abrus Precatorius L. Sedangkan dalam bahasa inggris tanaman saga telik mempunyai nama Rosary Pea, Black-Eyed Susan, Crab's Eyes, dan Indian Licorice.
Tanaman saga telik ini biasanya tumbuh liar di ladang, dipinggir
jalan, dan hutan. Ciri-ciri tanaman saga telik ini mempunyai warna biji
yang berwarna merah dan sekidit hitam. Fungsi dan kegunaan tanaman
saga telik bagi sebagian orang bijinya digunakan untuk kerajinan tangan
seperti kalung dan gelang karena bijinya mempunyai warna yang indah dan
menarik. Namun yang tdiak kita ketahui ternyata tanaman saga telik ini
mempunyai segudang manfaat dan khasiat untuk mengobati berbagai macam
penyakit yang ada di tubuh.
Nama Daerah Tanaman Saga Telik
- Jawa : Saga Telik
- Melayu : kenderi
- Aceh : Thaga
- Sunda : Saga Rambat, Saga Areuy, Saga Leutik
- Gorontalo : Walipopo
- Bali : Piling-Piling
- Gayo : Seugeu
- Ambon : Ailalu Pacar
- Minangkabau : Saga Ketek
Klasifikasi Tanaman Saga Telik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Abrus
Spesies: Abrus precatorius L.
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Abrus
Spesies: Abrus precatorius L.
Anatomi Tanaman Saga Telik
Tanaman saga telik merupakan salah satu jenis tanaman dari keluarga tanaman suku polong-polongan (Fabaceae). Tanaman
saga telik ini termasuk tanaman perdu dengan pokok batang yang
berukuran kecil, tumbuh merambat pada pohon lain. Tanaman saga telik
mempunyai daun majemuk, berbentuk bulat telur dan mempunyai ukuran yang
kecil. Daun tanaman saga telik ini daunnya mirip tanaman asam jawa
dengan sirip ganjil dan mempunyai rasa yang agak manis. Bunga tanaman
saga telik berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, muncul
dalam tandan bunga. Buah tanaman saga telik ini buahnya polong, berisi
biji yang berwarna merah dengan sedikit warna hitam yang bertektur
licin. Biji tanaman saga telik berbentuk bulat lonjong mirip biji
tanaman kedelai. Tanaman saga telik berkembang menggunakan bijinya.
Tanaman saga telik ini hidup pada daerah yang mempunyai intesitas sinar
matahari dan curah hujan yang cukup. Habitat tanaman saga telik ini
berada pada ketinggian 0-1.000 m dpl.
Kandungan Tanaman Saga Telik
Tanaman saga telik mengandung protein, vitamin A, vitamin B1, vitamin
B6, vitamin C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, saponin,
flavonoid, polifenol, polygalacturomic acid, dan pentosan.
Manfaat dan Khasiat Tanaman Saga Telik
- Tanaman saga telik untuk mengobati penyakit amandel.
- Tanaman saga telik berguna untuk menyembuhkan penyakit sariawan.
- Tanaman saga telik digunakan untuk mengobati penyakit batuk.
- Tanaman saga telik berkhasiat sebagai obat sakit radang mata.
Catatan
0 komentar
Post a Comment