Daun Senggani
Nama latin : Melastoma malabathricum
Nama Lain : Harendong, sendudok, kluruk, kemanden
Deskripsi : Tanaman perdu, tegak
bercabang, tinggi sekitar 4 m. Daun tunggal, berhadapan, bertangkai,
bentuk bulat. telur sampai memanjang, warna hijau. Tepi daun rata, ujung
dan pangkal runcing, panjang 2—20 cm, lebar
Khasiat : Obat diare, disentri, hepatitis, melancarkan ASI, obat radang usus, sariawan
Kandungan : Tanin
Cara Menggunakan : Untuk obat diare, 2
gram daun segar dicuci, ditambah garam dapur secukupnya. Kunyah daun
tersebut dan airnya ditelan.
Nama : Harendong atau Senggani (Melastoma candidum D. Don)
Sinonim : M. septemnervium, Lour, = M. affine D., Don, = M. malabathricum Auct. non., Linn., = M. polyanthum, Bl.
Familia : Melastomataccae
Nama Lokal :
Harendong (Sunda). kluruk, senggani (Jawa).; Senduduk (Sumatera). kemanden (Madura).; Yeh mu tan (China). singapore rhododendron (Inggris).;
Uraian :
Senggani tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0,5 - 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 - 20 cm, lebar 0,75 - 8,5 cm, warnanya hijau.
Sinonim : M. septemnervium, Lour, = M. affine D., Don, = M. malabathricum Auct. non., Linn., = M. polyanthum, Bl.
Familia : Melastomataccae
Nama Lokal :
Harendong (Sunda). kluruk, senggani (Jawa).; Senduduk (Sumatera). kemanden (Madura).; Yeh mu tan (China). singapore rhododendron (Inggris).;
Uraian :
Senggani tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0,5 - 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 - 20 cm, lebar 0,75 - 8,5 cm, warnanya hijau.
Perbungaan majemuk keluar di ujung
cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 - 1 8, mahkota
5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam
beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya
cokelat. Buahnya dapat dimakan, sedangkan daun muda bisa dirnakan
sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan biji.
Komposisi :
Sifat kimiawi dan efek farmakologis: Daun Senggani rasanya pahit.
Komposisi :
Sifat kimiawi dan efek farmakologis: Daun Senggani rasanya pahit.
Kandungan kimia: Daun senggani mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Gangguan pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea), sariawan, haid berlebihan, wasir darah,; Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, ; Radang dinding pembuluh darah; pembekuan (tromboangitis);
Bagian yang digunakan: Daun, akar, buah, dan biji.
Indikasi :
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Gangguan pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea), sariawan, haid berlebihan, wasir darah,; Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, ; Radang dinding pembuluh darah; pembekuan (tromboangitis);
Bagian yang digunakan: Daun, akar, buah, dan biji.
Indikasi :
Senggani berkhasiat untuk mengatasi:
- gangguan pencernaan makanan (dispepsi), disentri basiler, diare,
- hepatitis,
- keputihan (leukorea), sariawan,
- darah haid berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid,
- mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah,
- radang dinding, pembuluh darah disertai pembekuan darah di dalam salurannya (tromboangitis),
- air susu ibu (ASI) tidak lancar,
- keracunan singkong, mabuk minuman keras,
- busung air, dan
- bisul.
Cara Pemakaian :
Akar sebanyak 30 - 60 g direbus, lalu
diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar atau yang telah dikeringkan
digiling halus lalu dibubuhkan, pada luka bakar atau luka berdarah. Luka
tersebut lalu dibalut.
Contoh Pemakaian :
Contoh Pemakaian :
1. Keputihan
Daun senggani segar sebanyak 2 genggam, jahe, dan bengle masing-masing seukuran ibu jari dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Masukkan 3 gelas air dan 1 sendok makan cuka, lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Catatan: Jahe dan bengle dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 buah biji pinang yang tua.
2. Disentri basiler
Daun senggani dan aseman (Polygonum chinense), masing-masing bahan segar sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.
3. Sariawan, diare
Daun senggani muda sebanyak 2 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Daun tersebut kemudian dikunyah dengan sedikit garam, lalu airnya ditelan.
4. Diare
Daun senggani muda sebanyak 1 genggam, 5 g kulit buah manggis, dan 3 lembar daun sembung, semuanya bahan segar setelah dicuci lalu direbus dengan 1 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore.
5. Bisul
Daun senggani segar sebanyak 50 g direbus. Air rebusannya diminum, arnpasnya dilumatkan dan dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut.
6. Menetralkan racun
Singkong Akar atau daun senggani sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus.
7. Perdarahan rahim
Biji senggani sebanyak 15 g digongseng (goreng tanpa minyak) sampai hitam lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
0 komentar
Post a Comment